Iran mengatakan, militernya berhasil membajak pesawat itu secara elektronik ketika pesawat itu terbang di atas kota Kashmar. Tim dari "unit perang elektronik" itu kemudian mengendalikannya hingga mendarat pada 4 Desember lalu.
Hajizadeh menyatakan, Iran "menyadari betul informasi teknologi tak ternilai" yang bisa diperoleh dari pesawat itu.